Kisah Pengusaha Sukses : Petani Kurma Di Lahan Dingin Kab. Karo, Sumatera Utara

{tocify} $title={Table of Contents}

Kurma merupakan salah satu buah yang berasal dari keluarga pohon palem. Buah yang pertama kali ditemukan di daratan Persia dan timur tengah ini memang sudah lama dibudidayakan. Bukan tanpa alasan kurma disukai karena memiliki rasa yang lezat bahkan dijadikan makanan pokok oleh bangsa Arab.

Di masa-masa Ramadhan hingga jelang Hari Raya Idul Fitri, buah yang tumbuh subur di ekosistem kering ini sering dijadikan hidangan berbuka dan parsel/hampers. Fenomena tersebut tentu bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk membudidayakan kurma.

Memang benar daerah terbaik untuk menanam kurma adalah dataran kering namun ternyata kurma bisa juga ditanam pada iklim basah. 

Kisah Pengusaha Sukses : Petani Kurma Di Lahan Dingin Kab. Karo, Sumatera Utara

Kisah Pengusaha Sukses  Petani Kurma Di Lahan Dingin
Gambar : YouTube/Capcapung

Dalam sebuah konten video dalam channel YouTube Capcapung, seorang petani asal Karo membagikan kisah suksesnya dalam menanam kurma. Petani tersebut juga memiliki tips-tips khusus yang dibagikan gratis, agar orang-orang tahu bahwa kurma bisa tumbuh subur pada iklim dingin.

Nama petani tersebut adalah pak Iwan Tarigan, ia berasal dari desa kutambaru, kec. Tiganderket, kabupaten Karo. Daerah ini terkenal dengan iklimnya yang sejuk dengan suhu rata-rata 17 ° Celcius. Kabupaten Karo juga menjadi tempat penghasil buah Pepino, melon dan aneka sayuran.

Kisah Pengusaha Sukses  Petani Kurma Di Lahan Dingin
Gambar : YouTube/Capcapung

Pak Iwan yang memang semenjak kecil tertarik mendalami dunia holtikultura, ingin mengembangkan budidaya buah lain yang belum ada di tanah kelahirannya. Singkat cerita pada tahun 2016, ayah pak Iwan Tarigan berkelana diberbagai negara seperti Thailand, Timur tengah dan Inggris. Akhirnya Ayah memiliki kenalan yang berpengalaman dalam budidaya kurma.

Setelah ditelusuri ternyata kabupaten Karo berketinggian 600 - 1400 di atas permukaan laut cocok untuk ditanami kurma. Dari sinilah pak Iwan tanpa berpikir langsung mengimpor bibit kurma terbaik dari negara Inggris. 

Pentingnya Bibit Kurma Kualitas No. 1 dalam budidaya

Gambar : YouTube/Capcapung

Pak Iwan memberi penjelasan sebelum memutuskan budidaya kurma, petani harus memastikan bibit yang ia gunakan adalah yang berkualitas. Menanam bibit yang jelek apalagi di iklim Indonesia yang kurang panas, akan membuat hasilnya tidak baik bisa jadi pertumbuhan kurma tidak maksimal bahkan tidak berbuah.

Pada tahun 2017 Pak Iwan Tarigan menanam kurang lebih 200 bibit kurma unggul, dan hanya perlu 3,5 Tahun, pohon kurmanya bisa panen dengan hasil yang sama seperti pohon kurma yang ditanam di tanah Arab. Bahkan pak Tarigan ini sudah panen 500 Kilogram kurma dari pohon-pohon yang ia rawat.

Tips Merawat Pohon Kurma agar berbuah

Gambar : YouTube/Capcapung

Apa yang didapatkan pak Iwan Tarigan adalah hasil ketekunannya untuk belajar dan mencoba, pasal tidak sebelumnya yang berani menanam kurma di tanah Karo sebelum beliau. Pak Iwan berhasil membuktikan bahwa Kurma bisa ditanam di daerah yang terkenal dengan iklim dinginnya tersebut.

Ada tips jitu dari pak Iwan dalam perawatan kurma. Ia menuturkan bahwa kita perlu mengerti apa kebutuhan yang harus dipenuhinya oleh pohon kurma. Saat daunnya sudah banyak, kita bisa mulai memangkas sedikit bagiannya. Ini dilakukan agar pertumbuhan pohon berlangsung lebih cepat, kemudian berilah pupuk organik. Pak Iwan menggunakan kotoran lembu yang kemudian difermentasi, kemudian barulah diberikan pada media tanam pohon kurma. 

Pak Iwan sudah mulai menggunakan pupuk organik bahkan sejak tahun 2003 lalu saat menanam pohon salak, dan hasilnya pun memuaskan panen melimpah ruah. 

Kurma yang dipupuk dengan bahan alami buahnya akan lebih besar dan rasanya lebih manis, dibanding dengan memakai pupuk kimia.

Tantangan Menanam kurma Di Kabupaten Karo

Gambar : YouTube/Capcapung

Ada 1 (satu) masalah ketika kita menanam kurma pada ekosistem yang bukan aslinya. Pohon kurma yang terbiasa dengan iklim kering akan lebih rentan terkena penyakit jamur saat ditanam pada dataran tinggi. Namun pak Iwan Tarigan memiliki solusi akan hal ini, kita bisa semprot dengan fungisida.

Perhatikan pula dengan frekuensi curah hujan, karena kurma terbiasa dengan cuaca kering, tumbuhan ini sebenarnya tidak memerlukan air yang begitu banyak. Ketika musim hujan, buah kurma yang mau matang alangkah baiknya ditutup dulu dengan plastik, agar buah kurma tidak terkena air langsung. Pasalnya air hujan bisa mengurangi kadar gula pada buah tersebut.


Penulis : Habib Kurniawan
Editor : Saria Bakti
Dipublikasikan oleh : Saria Bakti
Saria Bakti

Seorang Blogger sejak 2015. Senang berbagi informasi yang dapat meningkatkan Imunitas Tubuh.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama